Skip to main content
Berita Utama

KIE Ketahanan Diri Remaja di SMK Negeri 4 Kendari

Dibaca: 522 Oleh 14 Sep 2021September 27th, 2021Tidak ada komentar
Konsep Otomatis
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba

Remaja merupakan fase perkembangan manusia peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Fase ini dimulai dari usia 11 sampai 19 tahun atau usia belasan tahun. Begitu banyak gejolak perubahan, baik secara biologis maupun psikologis pada fase peralihan ini. Perubahan biologis terkait dengan perubahan hormon dan fisik remaja. Perubahan ini dikenal dengan istilah pubertas yang ditandai dengan perubahan pada organ seks, tinggi, berat, masssa otot dan struktur otak. Sedangkan perubahan psikologis dapat terkait dengan perubahan biologis, emosi, kognitif, moral maupun sosialnya.

Agar remaja tidak menjadi penyalahguna narkoba, maka perlu dilakukan upaya pencegahan yang sesuai dengan gejolak perubahan diri remaja. Salah satunya dengan membentuk ketahanan diri remaja. Ketahanan diri remaja terhadap narkoba merupakan kemampuan remaja untuk mengendalikan diri, menghindar, dari dan menolak segala bentuk penyalahgunaan narkoba.

Seperti yang telah dilaksanakan dibeberapa sekolah sebelumnya, BNNP Sultra kembali menggelar kegiatan Informasi dan Edukasi kepada siswa(i) SMKN 4 Kendari berupa Pembelajaran ketahanan diri anti narkoba.(13/09/2021).

Pengaruh lingkungan pergaulan menjadi suatu tantangan bagi para remaja. Diperlukan ketahanan diri yang kuat untuk menghadapi tantangan tersebut. Ketahanan diri anti narkoba adalah kemampuan individu untuk mengendalikan diri, menghindar dari dan menolak segala bentuk penyalahgunaan Narkoba. Ketahanan diri diukur melalui tiga dimensi yaitu self regulation, assertiveness dan reaching out.

Self Regulation adalah kemampuan untuk mengontrol impuls, emosi dan pengaruh lingkungan terhadap diri. Kemampuan ini terdiri dari 2 indikator yaitu:

Mengontrol Impuls dan Emosi, indikator ini dapat ditingkatkan dan dilatih dengan beberapa cara antara lain yaitu:
Mengenal emosi pribadi yang berpotensi Menyebabkan penyalahgunaan Narkoba
Identifikasi stressor yang mendorong penyalahgunaan Narkoba
Menyalurkan emosi positif dan negatif ke hal yang bermanfaat
“Stop” & “Think” Memikirkan konsekuensi perilaku penyalahgunaan Narkoba
Identifikasi kebutuhan lain yang lebih urgent

Mengontrol Pengaruh Lingkungan Terhadap Diri, indikator ini dapat ditingkatkan dan dilatih dengan beberapa cara antara lain yaitu:
Menenangkan diri dan relaksasi agar mengurangi risiko penyalahgunaan Narkoba
Melakukan refleksi diri agar dapat melihat masalah dari berbagai perspektif dan terhindar dari penyalahgunaan Narkoba
Meningkatkan control diri internal untuk menolak dorongan penyalahgunaan Narkoba
Meningkatkan mindfullness terhadap situasi dan risiko penyalahgunaan Narkoba
Memiliki tujuan (goal oriented) Sehingga dapat fokus pada apa yang ingin dicapai di kehidupan

Contoh perilaku self regulation yaitu:

Ketika dikecewakan atau disakiti, individu dapat mengontrol emosi dan memaafkan, bukan malah membalas.
Ketika diajak untuk bersenang-senang, individu dengan self regulation tinggi akan tetap fokus dengan pekerjaan/tugas yang sedang dikerjakan.
Ketika individu mengalami kesulitan tidur maka ia akan mencari solusi yang positif, misalnya berolahraga hingga letih dan bisa tidur, bukan malah mengonsumsi obat tidur atau pun ganja.

Assertiveness adalah kemampuan untuk mengutarakan secara langsung apa yang diinginkan atau tidak diinginkan kepada orang lain secara tegas. Kemampuan ini dapat terdiri dari 2 indikator yaitu:

Mengutarakan Secara Langsung Apa Yang Tidak Diinginkan, indikator ini dapat dilatih dan ditingkat dengan beberapa cara antara lain:
Memiliki kemampuan komunikasi yang bagus sehingga penolakan tegas dapat tetap memiliki rasa hormat
Memiliki selfawareness yang baik sehingga tidak mudah dimanipulasi dan merasa bersalah ketika menolak Membangun prinsip dan nilai personal yang baik sehingga tidak mudah terhasut menggunakan Narkoba
Berani untuk menolak dengan tegas ketika diajak menggunakan Narkoba
Membangun Self-esteem sehingga menghargai diri sendiri dan tidak menggunakan Narkoba

Mengutarakan Secara Langsung Apa Yang Diinginkan, indikator ini dapat dilatih dan ditingkat dengan beberapa cara antara lain:
Berpikir kritis tentang informasi dan situasi sehingga dapat mengutarakan opini yang baik mengenai penyalahgunaan Narkoba
Memiliki visi hidup sehingga sadar bahwa yang diinginkan adalah hal positif, bukan Narkoba.
Memiliki kemampuan komunikasi yang baik sehingga dapat mengutarakan hal yang dinginkan secara jelas
Meningkatkan selflove Sehingga percaya bahwa diri berharga dan mampu mengutarakan apa yang diinginkan
Membangun selfconfident Sehingga dapat dengan tegas mengutarakan keinginan
Contoh dari perilaku assertiviness yaitu:

Ketika diperlakukan tidak baik oleh orang lain, individu dengan assertiveness tinggi akan menanyakan masalanya langsung dengan orang tersebut secara apa adanya, jujur, dan sopan.
Ketika ada teman yang memasukkan Narkoba ke dalam minuman teman lain, maka individu menegur dengan tegas pelakunya.
Ketika dibujuk untuk ikut menggunakan ekstasi, maka individu menyatakan tidak tertarik karena berdampak buruk dan teguh dengan pendiriannya.

Reaching Out adalah kemampuan untuk meningkatkan aspek positif kehidupan dengan cara menerima tantangan atau menggunakan kesempatan serta meningkatkan keterhubungan dengan orang lain. Kemampuan ini dapat terdiri dari 2 indikator yaitu:

Menerima Tantangan dan Menggunakan Kesempatan, indikator ini dapat dilatih dan ditingkat dengan beberapa cara antara lain:
Memanfatkan tenaga profesional ketika berhadapan dengan penyalahgunaan Narkoba
Berani membuka diri untuk menghadapi tantangan penyalahgunaan Narkoba dari orang sekitar
MelaporkanPenyalahgunaan Narkoba ke pihak yang berwenang

Meningkatkan Keterhubungan dengan Orang Lain, indikator ini dapat dilatih dan ditingkat dengan beberapa cara antara lain:
Menghadiri acara atau kegiatan bersama orang terdekat untuk menghindari lingkungan tidak sehat
Berempati pada orang lain sehingga bisa menjadi pribadi yang lebih sensitif terhadap permasalahan yang ada
Meningkatkan intensitas dan frekuensi komunikasi dengan keluarga dan orang terdekat agar terhindar dari risiko Narkoba
Menghubungi orang terdekat untuk menceritakan dorongan penyalahgunaanNarkoba
Menghubungi teman atau keluarga yang memiliki masalah penyalahgunaan Narkoba dan berusaha membantu

Contoh perilaku Reaching out yaitu:

Saat motivasi turun, individu berbagi cerita dan meminta pendapat serta saran dari teman dekat atau keluarga.
Individu hadir dalam pertemuan keluarga untuk berbagi cerita dan bonding dengan anggota keluarga.
Bukan hanya meminta bantuan orang lain, tetapi reaching out juga bisa dilakukan ketika individu membantu dan menyemangati orang lain yang sedang dalam kesulitan/kegagalan.

Konsep Otomatis

 

diakhir kegiatan, para siswa(i) diarahkan untuk mengisi kuisioner dalam mengukur indeks ketahanan diri remaja dari pengaruh orang-orang disekitar serta lingkungan yang dapat menjerumuskan mereka kedalam penyalahgunaan narkoba.

Para siswa(i) sangat antusias dalam mengikuti kegiatan, terlebih adanya doorprize yang disediakan BNNP Sultra bagi mereka yang berhasil menjawab pertanyaan seputar materi yang telah diberikan sebelumnya.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel